Kamis, 12 Juni 2014

Guru Investasi



Keputusan investasi yang bagus, akan membuahkan hasil ekonomis yang cukup memuaskan tanpa bantuan dari utang (Warren Buffet)


Pernyataan yang diungkapkan oleh Buffet di atas kiranya menjadi alasan mengapa seorang investor atau calon investor perlu memiliki pemahaman yang memadai mengenai investasi agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menginvestasikan dananya ke dalam berbagai instrumen di pasar modal. 

 understanding investment” merupakan pembahasan awal di kelas pasar modal dan manajemen keuangan yang dibawakan sendiri oleh Dr. Yohanis Rura. Beliau menunjukkan posisi investasi dalam persamaan berikut;

Y = C + S +I

Pada persamaan tersebut, pendapatan (Y) yang diperoleh Rumah Tangga akan digunakan baik untuk belanja konsumsi (C), menabung (S), maupun untuk berinvestasi (I).  

Banyak institusi yang menawarkan beragam jenis investasi, mulai dari deposito, trading saham, reksadana, hingga properti. Namun investasi apapun pasti mengandung risiko. 

Adapun harga sekuritas di pasar modal termasuk saham, Dr. Yohanis menjelaskan, ditentukan melalui mekanisme supply and demand. Teori yang menjelaskan hal tersebut dikenal sebagai “efficient market theory”, yang menekankan bahwa pasar benar-benar efisien. Tiap lembar saham benar-benar dihargai sesuai dengan nilainya karena semua permintaan dan penawaran yang ada di pasar selalu bergerak ke arah equilibrium

Warren Buffet, salah seorang investor nilai, tidak setuju dengan teori tersebut. Jika teori tersebut benar, maka analisis bisnis menjadi sia-sia belaka karena pada akhirnya Anda akan mendapatkan penilaian yang benar – yaitu penilaian pasar – atau anda akan sampai pada penilaian lain (selain penilaian pasar) yang, menurut teori tersebut, pasti salah. 

Buffet merasa heran saat mengamati bahwa perlahan-lahan teori ini keluar dari dunia akademis menuju ke pasar. Jika dahulu teori ini hanyalah kuda mainan segelintir Profesor keuangan ternama, tapi kemudian “efficient market theory” telah menjadi mantra para profesional investasi dan eksekutif perusahaan. Secara serentak mereka menyatakan bahwa harga saham mencerminkan seluruh informasi publik mengenai saham tersebut, jadi tidak perlu untuk menggali lebih dalam lagi. 

Selanjutnya, Dr. Yohanis memperingatkan agar berhati-hati dalam berinvestasi, sebab sekarang ini, investasi bodong senantiasa mengincar calon investor dengan iming-iming imbal hasil yang tinggi. Hal inilah yang dialami oleh seorang investor yang berprofesi sebagai presenter, Ferdi Hasan. Mengikuti saran yang diberikan oleh konsultannya, Ferdi berinvestasi di Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS), investasi emas bersertifikat Majelis Ulama Indonesia. Dia dipertemukan dengan Ong Han Chun, Direktur utama GTIS pada tahun 2010. Ferdi setuju untuk menanamkan dananya sebesar Rp 1 miliar. Tahun pertama bonus dibayar lancar. Pada tahun 2012, Ferdi kemudian menambahkan investasinya di GTIS sebesar Rp2,8 miliar. Kemudian, di GTIS terjadi prahara di mana Direktur utamanya, Ong Han Chun kabur ke luar negeri membawa ratusan miliar rupiah uang nasabah. Bonus tinggi yang dijanjikan pun ambruk. Para nasabah termasuk Ferdi kebingungan tak bisa lagi menarik dana yang terlanjur diinvestasikannya di perusahaan tersebut. 

Kasus di atas memperlihatkan kepada kita bahwa meskipun didampingi oleh seorang konsultan atau pakar dalam berinvestasi, seperti Ferdi yang didampingi oleh Ligwina, tidak memperkecil resiko yang akan kita hadapi dalam berinvestasi. 

Buffet percaya bahwa orang kebanyakan dapat mencapai kesuksesan dalam investasi tanpa harus mengandalkan pakar pasar modal, broker saham, maupun profesional yang lainnya. Buffet berpandangan bahwa mereka yang dianggap pakar tidak banyak berguna. Apa pun klaim mereka atas apa yang bisa mereka lakukan, Anda mampu melakukannya lebih baik untuk diri sendiri. 

Kemudian, Dr. Yohanis menceritakan bahwa ia pernah mendapat tawaran melalui media sosial facebook untuk berivestasi. Namun, menurut beliau ada indikasi bahwa tawaran tersebut adalah investasi bodong, sehingga beliau mengingatkan orang yang menawarinya itu bahwa upayanya untuk membujuk beliau percuma saja sebab Dr. Yohanis adalah Guru Investasi. 

Akhirnya, kembali mengutip sebuah pernyataan dari Warren Buffet bahwa;


Waspadai perusahaan yang menampilkan akuntansi yang lemah. Curigailah catatan kaki pada laporan keuangannya. Curigai perusahaan yang menggambar-gemborkan proyeksi laba bersih dan ekspektasi pertumbuhan.  

 Terima kasih !

0 komentar:

Posting Komentar